Penilaian kecerdasan emosional

 Penilaian kecerdasan emosional

Thomas Sullivan

Schutte Self-Report Emotional Intelligence Test (SSEIT) adalah penilaian kecerdasan emosional yang mengukur tingkat kecerdasan emosional Anda secara umum.

Kecerdasan Emosional adalah kunci untuk memahami diri sendiri dan memahami orang-orang dalam hidup Anda. Kecerdasan Emosional adalah istilah yang luas yang mencakup seperangkat keterampilan pribadi dan interpersonal.

Menurut Daniel Goleman, penulis buku yang diakui secara luas Kecerdasan Emosional kesadaran diri, pengaturan diri, empati, motivasi, dan keterampilan sosial adalah cara-cara yang berbeda di mana kecerdasan emosional dapat bermanifestasi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Lihat juga: Apa yang membuat wanita menarik bagi pria

Sederhananya, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami emosi Anda, emosi orang-orang yang berinteraksi dengan Anda, dan menggunakan pemahaman ini untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Untungnya, kecerdasan emosional dapat dipelajari. Jika Anda mendapat nilai rendah dalam tes ini, itu bukanlah akhir dari segalanya. Memahami komunikasi nonverbal dan cara kerja emosi dapat menjadi awal yang baik bagi Anda untuk mulai mengembangkan kecerdasan emosional Anda.

Mengikuti penilaian Kecerdasan Emosional

Tes ini mengukur kecerdasan emosional Anda dalam empat aspek, yaitu kemampuan Anda untuk memahami, memanfaatkan, dan mengelola emosi Anda serta emosi orang-orang yang berinteraksi dengan Anda.

Tes ini terdiri dari 33 pertanyaan dan Anda harus memilih satu opsi pada skala 5 poin mulai dari 'Sangat tidak setuju' hingga 'Sangat setuju'. Tes ini membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk menyelesaikannya. Informasi pribadi Anda tidak akan diambil dan hasil tes Anda akan dirahasiakan.

Lihat juga: Sindrom Ketergantungan Hak (4 Penyebab)

Waktu habis!

BatalKirimkan Kuis

Waktu habis

Batal

Referensi:

Hall, L. E., Haggerty, D. J., Cooper, J. T., Golden, C. J., & Dornheim, L. (1998). Pengembangan dan validasi ukuran kecerdasan emosional. Kepribadian dan perbedaan individu, 25 , 167-177.

Thomas Sullivan

Jeremy Cruz adalah seorang psikolog berpengalaman dan penulis yang berdedikasi untuk mengungkap kompleksitas pikiran manusia. Dengan hasrat untuk memahami seluk-beluk perilaku manusia, Jeremy telah aktif terlibat dalam penelitian dan praktik selama lebih dari satu dekade. Dia memegang gelar Ph.D. dalam Psikologi dari lembaga terkenal, di mana ia berspesialisasi dalam psikologi kognitif dan neuropsikologi.Melalui penelitiannya yang ekstensif, Jeremy telah mengembangkan wawasan mendalam tentang berbagai fenomena psikologis, termasuk ingatan, persepsi, dan proses pengambilan keputusan. Keahliannya juga meluas ke bidang psikopatologi, dengan fokus pada diagnosis dan pengobatan gangguan kesehatan mental.Semangat Jeremy untuk berbagi pengetahuan membuatnya mendirikan blognya, Understanding the Human Mind. Dengan menyusun berbagai sumber daya psikologi, ia bertujuan untuk memberi pembaca wawasan berharga tentang kompleksitas dan nuansa perilaku manusia. Dari artikel yang menggugah pikiran hingga tip praktis, Jeremy menawarkan platform komprehensif bagi siapa saja yang ingin meningkatkan pemahaman mereka tentang pikiran manusia.Selain blognya, Jeremy juga mendedikasikan waktunya untuk mengajar psikologi di universitas terkemuka, memelihara pikiran para psikolog dan peneliti yang bercita-cita tinggi. Gaya mengajarnya yang menarik dan keinginannya yang tulus untuk menginspirasi orang lain membuatnya menjadi profesor yang sangat dihormati dan dicari di bidangnya.Kontribusi Jeremy untuk dunia psikologi melampaui akademisi. Dia telah menerbitkan banyak makalah penelitian di jurnal ternama, mempresentasikan temuannya di konferensi internasional, dan berkontribusi pada pengembangan disiplin ilmu. Dengan dedikasinya yang kuat untuk memajukan pemahaman kita tentang pikiran manusia, Jeremy Cruz terus menginspirasi dan mendidik para pembaca, calon psikolog, dan rekan peneliti dalam perjalanan mereka untuk mengungkap kerumitan pikiran.