Tes pengabaian emosional masa kanak-kanak (18 Item)

 Tes pengabaian emosional masa kanak-kanak (18 Item)

Thomas Sullivan

Pengabaian emosional anak terjadi ketika salah satu atau kedua orang tua secara konsisten mengabaikan kebutuhan emosional anak mereka. Untuk perkembangan fisiologis dan psikologis yang optimal, anak-anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua mereka.

Orang tua yang tanggap terhadap kebutuhan emosional anak-anak mereka akan membesarkan anak-anak yang memiliki ikatan yang aman. Anak-anak ini tumbuh dengan harga diri yang tinggi dan identitas yang stabil.

Lihat juga: Skala depresi selfrating Zung

Anak-anak sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari ibu mereka.

Bahaya pengabaian emosional masa kanak-kanak

Tidak seperti pelecehan yang sering kali disengaja, penelantaran dapat terjadi tanpa disengaja. Keadaan hidup tertentu seperti perceraian dan kecelakaan dapat membuat anak-anak terlantar tanpa disengaja.

Lihat juga: Orang dewasa mengisap jempol dan memasukkan sesuatu ke dalam mulut

Pengabaian emosional pada masa kanak-kanak dapat memiliki efek psikologis jangka panjang yang bertahan hingga dewasa. Anak-anak yang terabaikan secara emosional tumbuh menjadi orang dewasa yang:

  • memiliki masalah dalam mengatasi stres
  • percaya bahwa perasaan mereka tidak penting
  • memiliki pandangan negatif tentang orang dan dunia
  • jangan berharap hubungan akan berhasil

Mengikuti tes pengabaian emosional masa kanak-kanak

Kuis ini terdiri dari 18 pertanyaan dengan skala 5 poin mulai dari Sangat setuju untuk Sangat tidak setuju .

Jawablah setiap pertanyaan berdasarkan perasaan Anda saat ini, bukan perasaan Anda saat masih kecil. Jika Anda mendapat nilai tinggi dalam tes ini, Anda juga akan mendapat nilai tinggi dalam kuis masalah mati rasa dan pengabaian.

Waktu habis!

BatalKirimkan Kuis

Waktu habis

Batal

Thomas Sullivan

Jeremy Cruz adalah seorang psikolog berpengalaman dan penulis yang berdedikasi untuk mengungkap kompleksitas pikiran manusia. Dengan hasrat untuk memahami seluk-beluk perilaku manusia, Jeremy telah aktif terlibat dalam penelitian dan praktik selama lebih dari satu dekade. Dia memegang gelar Ph.D. dalam Psikologi dari lembaga terkenal, di mana ia berspesialisasi dalam psikologi kognitif dan neuropsikologi.Melalui penelitiannya yang ekstensif, Jeremy telah mengembangkan wawasan mendalam tentang berbagai fenomena psikologis, termasuk ingatan, persepsi, dan proses pengambilan keputusan. Keahliannya juga meluas ke bidang psikopatologi, dengan fokus pada diagnosis dan pengobatan gangguan kesehatan mental.Semangat Jeremy untuk berbagi pengetahuan membuatnya mendirikan blognya, Understanding the Human Mind. Dengan menyusun berbagai sumber daya psikologi, ia bertujuan untuk memberi pembaca wawasan berharga tentang kompleksitas dan nuansa perilaku manusia. Dari artikel yang menggugah pikiran hingga tip praktis, Jeremy menawarkan platform komprehensif bagi siapa saja yang ingin meningkatkan pemahaman mereka tentang pikiran manusia.Selain blognya, Jeremy juga mendedikasikan waktunya untuk mengajar psikologi di universitas terkemuka, memelihara pikiran para psikolog dan peneliti yang bercita-cita tinggi. Gaya mengajarnya yang menarik dan keinginannya yang tulus untuk menginspirasi orang lain membuatnya menjadi profesor yang sangat dihormati dan dicari di bidangnya.Kontribusi Jeremy untuk dunia psikologi melampaui akademisi. Dia telah menerbitkan banyak makalah penelitian di jurnal ternama, mempresentasikan temuannya di konferensi internasional, dan berkontribusi pada pengembangan disiplin ilmu. Dengan dedikasinya yang kuat untuk memajukan pemahaman kita tentang pikiran manusia, Jeremy Cruz terus menginspirasi dan mendidik para pembaca, calon psikolog, dan rekan peneliti dalam perjalanan mereka untuk mengungkap kerumitan pikiran.