Tes kesepian kronis (15 Item)

 Tes kesepian kronis (15 Item)

Thomas Sullivan

Manusia adalah spesies sosial, dan membentuk hubungan sosial adalah kebutuhan dasar kita. Pada zaman nenek moyang, manusia bertahan hidup dengan berburu dan berkumpul dalam kelompok-kelompok. Pada masa itu, kesepian bisa dengan mudah berarti kematian.

Inilah sebabnya mengapa ketika seseorang kehilangan hubungan sosial yang berarti, hal itu bisa terasa seperti kematian. Rasa sakit kesepian yang dialami karena kehilangan orang yang dicintai bisa jadi tak tertahankan.

Lihat juga: Kontak mata dalam daya tarik

Manusia memiliki kebutuhan yang kuat untuk menjadi bagian dari kelompoknya. Mereka memiliki kebutuhan untuk dicintai dan diterima oleh kelompoknya. Jika mereka gagal menjalin hubungan sosial, rasa kesepian akan muncul.

Kesepian adalah perasaan yang sangat menyakitkan. Kebanyakan orang mengalami fase-fase kesepian seiring dengan pasang surutnya kehidupan mereka, tetapi bagi sebagian orang, kesepian bersifat menetap.

Ketika kesepian yang intens dialami dalam jangka waktu yang lama (berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun), orang tersebut menderita kesepian kronis. Kesepian kronis telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental.

Mengikuti tes kesepian kronis

Tes ini terdiri dari 15 butir soal dengan skala 4 poin mulai dari Selalu untuk Tidak pernah. Jawablah setiap pertanyaan dengan mengingat minggu dan bulan terakhir Anda, bukan bagaimana perasaan Anda kemarin. Tes ini didasarkan pada tanda dan gejala kesepian kronis yang umum terjadi.

Tes ini 100% rahasia, hasil tes hanya akan terlihat oleh Anda dan kami tidak menyimpan informasi atau hasil tes Anda dalam database kami.

Waktu habis!

Lihat juga: Apakah wanita lebih sensitif terhadap sentuhan daripada pria? BatalKirimkan Kuis

Waktu habis

Batal

Thomas Sullivan

Jeremy Cruz adalah seorang psikolog berpengalaman dan penulis yang berdedikasi untuk mengungkap kompleksitas pikiran manusia. Dengan hasrat untuk memahami seluk-beluk perilaku manusia, Jeremy telah aktif terlibat dalam penelitian dan praktik selama lebih dari satu dekade. Dia memegang gelar Ph.D. dalam Psikologi dari lembaga terkenal, di mana ia berspesialisasi dalam psikologi kognitif dan neuropsikologi.Melalui penelitiannya yang ekstensif, Jeremy telah mengembangkan wawasan mendalam tentang berbagai fenomena psikologis, termasuk ingatan, persepsi, dan proses pengambilan keputusan. Keahliannya juga meluas ke bidang psikopatologi, dengan fokus pada diagnosis dan pengobatan gangguan kesehatan mental.Semangat Jeremy untuk berbagi pengetahuan membuatnya mendirikan blognya, Understanding the Human Mind. Dengan menyusun berbagai sumber daya psikologi, ia bertujuan untuk memberi pembaca wawasan berharga tentang kompleksitas dan nuansa perilaku manusia. Dari artikel yang menggugah pikiran hingga tip praktis, Jeremy menawarkan platform komprehensif bagi siapa saja yang ingin meningkatkan pemahaman mereka tentang pikiran manusia.Selain blognya, Jeremy juga mendedikasikan waktunya untuk mengajar psikologi di universitas terkemuka, memelihara pikiran para psikolog dan peneliti yang bercita-cita tinggi. Gaya mengajarnya yang menarik dan keinginannya yang tulus untuk menginspirasi orang lain membuatnya menjadi profesor yang sangat dihormati dan dicari di bidangnya.Kontribusi Jeremy untuk dunia psikologi melampaui akademisi. Dia telah menerbitkan banyak makalah penelitian di jurnal ternama, mempresentasikan temuannya di konferensi internasional, dan berkontribusi pada pengembangan disiplin ilmu. Dengan dedikasinya yang kuat untuk memajukan pemahaman kita tentang pikiran manusia, Jeremy Cruz terus menginspirasi dan mendidik para pembaca, calon psikolog, dan rekan peneliti dalam perjalanan mereka untuk mengungkap kerumitan pikiran.